Apapun, antara yang paling saya suka ialah tradisi di sini, yang selain lagu Guru Malaysia dan lagu tema tahunan, kami, guru- guru akan menyanyikan lagu Biarku Menjadi Lilin. Bagi saya, lirik lagu ini cukp menyentuh perasaan, bagaikan luahan suara hati guru kepada murid- murid tercinta. Di sini, saya letakkan liriknya.Saya letakkan rakaman juga, tetapi separuh sahaja sebab masa rakam tu, memori penuh.
Biar Ku Menjadi Lilin
Biarku menjadi lilin
Memberikan cahaya
Terangi sekeliling dengan diri terbakar
Tak siapa yang sedar
Disaat kegelapan rela aku berkorban
Demi satu harapan
Biar masa berlari
Dan kau terus mendaki
Aku tenang disini dengan sabar menanti
Tanpa dendam dan benci
Andainya kau terjatuh terluka dan tersungkur
Kurawat biar sembuh
Aku tak kan bertanya
Apakah nanti balasannya
Setiap pengorbanan setiap pemberian
Demi satu ikatan
Keikhlasan di hati
Walaupun sering kau ragui
Pada suatu masa dan suatu ketika
Akan ketara jua
Biarku menjadi lilin
Memberikan cahaya
Saat kau kesepian saat kau kegelapan
Kurela menerangkan
Aku senang begini dapat terus berbakti
Dengan cara sendiri
Biarku menjadi lilin
Memberikan cahaya
Terangi sekeliling dengan diri terbakar
Tak siapa yang sedar
Disaat kegelapan rela aku berkorban
Demi satu harapan
Biar masa berlari
Dan kau terus mendaki
Aku tenang disini dengan sabar menanti
Tanpa dendam dan benci
Andainya kau terjatuh terluka dan tersungkur
Kurawat biar sembuh
Aku tak kan bertanya
Apakah nanti balasannya
Setiap pengorbanan setiap pemberian
Demi satu ikatan
Keikhlasan di hati
Walaupun sering kau ragui
Pada suatu masa dan suatu ketika
Akan ketara jua
Biarku menjadi lilin
Memberikan cahaya
Saat kau kesepian saat kau kegelapan
Kurela menerangkan
Aku senang begini dapat terus berbakti
Dengan cara sendiri
Kami juga adakan perlawanan bola sepak antara guru wanita dan murid. Hee...heee, lutut saya luka sebab jatuh tapi tak pelah...sesekali.
No comments:
Post a Comment